Proses terjadinya tsunami dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Gempa bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam satu hentakan kuat.
b. Gelombang balik air menerjang dengan kecepatan hingga 800 Km/jam
c. Mendekati pantai, gelombang melambat namun mendesak ke atas.
d. Gelombang menghempas ke daratan dan menghancurkan apapun di belakang pantai.
Secara skematis mekanisme terjadinya tsunami dapat digambarkan sebagaimana ilustrasi berikut ini, dengan contoh proses surutnya pantai dan kemudian gelombang berbalik menghantam pantai di Srilanka.
Perbedaan gelombang badai dengan tsunami
• Gelombang badai menerjang pantai dalam bentuk arus melingkar dan tidak membanjiri daerah yang lebih tinggi.
• Tsunami menerjang pantai dalam bentuk arus lurus, bagai tembok air, dengan kecepatan tinggi dan masuk jauh ke daratan.
• Dengan bentuk gelombang demikian, maka tsunami sulit dihadang, terutama dengan ketinggiannya yang mencapai belasan meter dan kecepatan ratusan kilometer per jam.
semoga blog ini dapat kita gunakan sebagai wadah mengomunikasikan dan berbagi ide, pendapat, serta wawasan dan pengetahuan,,,,
Minggu, 25 Desember 2011
Misteri Segitiga Bermuda
Jakarta (ANTARA News)- Misteri hilangnya beberapa kapal laut dan pesawat terbang di wilayah yang disebut 'Segitiga Bermuda' kini tersingkap sudah.
Singkirkan jauh-jauh teori tentang pesawat luar angkasa alien, anomali waktu, piramida raksasa bangsa Atlantis, atau fenomena meteorologis.
Segitiga Bermuda adalah sebuah fenomena gas akut biasa, demikian tulis Salem-News.com.
Gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih, terutama gas metana, adalah tersangka utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal laut.
Bukti dari penemuan yang membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of Physics.
Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia.
Dua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar, untuk tidak mengatakan semua, kecelakaan misterius di lokasi itu.
Ivan T. Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi sona-sona misterius selama tahun 1960-an. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang segitiga.
Sanderson menemukan bahwa bukan saja Segitiga Bermuda tetapi Laut Jepang dan Laut Utara adalah dua area tempat kejadian misterius sering terjadi.
Para Oseanograf yang menjelajah di dasar laut Segitiga Bermuda dan Laut Utara, wilayah di antara Eropa daratan dan Inggris melaporkan menemukan banyak kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran.
Berangkat dari keterkaitan itu dan data-data yang tersedia dua peneliti itu menggambarkan apa yang terjadi jika sebuah balon metana raksasa meledak dari dasar laut.
Metana, yang biasanya membeku di bawah lapisan bebatuan bawah tanah, bisa keluar dan berubah menjadi balon gas yang membesar secara geometris ketika ia bergerak ke atas.
Ketika mencapai permukaan air balon berisi gas itu akan terus membesar ke atas dan ke luar.
Setiap kapal yang terperangkap di dalam balon gas raksasa itu akan langsung goyah, kehilangan daya apung dan tertarik jatuh ke dasar lautan. Jika balon itu cukup besar dan memiliki kepadatan yang cukup, maka pesawat terbang pun bisa dihantam jatuh olehnya.
Pesawat terbang yang terjebak di balon metana raksasa, berkemungkinan mengalami kerusakan mesin karena diselimuti oleh metana dan segera kehilangan daya angkatnya.
(Ber/A038/BRT)
Singkirkan jauh-jauh teori tentang pesawat luar angkasa alien, anomali waktu, piramida raksasa bangsa Atlantis, atau fenomena meteorologis.
Segitiga Bermuda adalah sebuah fenomena gas akut biasa, demikian tulis Salem-News.com.
Gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih, terutama gas metana, adalah tersangka utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal laut.
Bukti dari penemuan yang membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of Physics.
Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia.
Dua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar, untuk tidak mengatakan semua, kecelakaan misterius di lokasi itu.
Ivan T. Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi sona-sona misterius selama tahun 1960-an. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang segitiga.
Sanderson menemukan bahwa bukan saja Segitiga Bermuda tetapi Laut Jepang dan Laut Utara adalah dua area tempat kejadian misterius sering terjadi.
Para Oseanograf yang menjelajah di dasar laut Segitiga Bermuda dan Laut Utara, wilayah di antara Eropa daratan dan Inggris melaporkan menemukan banyak kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran.
Berangkat dari keterkaitan itu dan data-data yang tersedia dua peneliti itu menggambarkan apa yang terjadi jika sebuah balon metana raksasa meledak dari dasar laut.
Metana, yang biasanya membeku di bawah lapisan bebatuan bawah tanah, bisa keluar dan berubah menjadi balon gas yang membesar secara geometris ketika ia bergerak ke atas.
Ketika mencapai permukaan air balon berisi gas itu akan terus membesar ke atas dan ke luar.
Setiap kapal yang terperangkap di dalam balon gas raksasa itu akan langsung goyah, kehilangan daya apung dan tertarik jatuh ke dasar lautan. Jika balon itu cukup besar dan memiliki kepadatan yang cukup, maka pesawat terbang pun bisa dihantam jatuh olehnya.
Pesawat terbang yang terjebak di balon metana raksasa, berkemungkinan mengalami kerusakan mesin karena diselimuti oleh metana dan segera kehilangan daya angkatnya.
(Ber/A038/BRT)
Senin, 19 Desember 2011
Budaya Malu Saat Ulangan Semester
Ulangan Semester bagi sebagian peserta didik sering dianggap sebagai momok yang menakutkan dan kadang kala mereka mempersiapkan diri sedemikian rupa untuk mendapatkan nilai sempurna, dari strategi mengatur tempat duduk supaya saling berdekatan, penerbitan koran, bahasa isyarat, berbisik, sms dan sebagainya.
Setiap sekolah mempunyai strategi khusus yang diterapkan dalam meminimalisasi kecurangan saat ulangan.
Di SMA Kristen 2 Tomohon, dengan keterbatasan ruang kelas maka saat Ulangan Semester, kami menerapkan sistem acak dalam Ruang Ujian, yaitu 1 Ruang di isi dengan peserta didik kelas X, XI, XII,juga peserta didik dilarang membawa apapun ke ruang ujiaan mulai dari hp, kalkulator, kertas apapun, buku/tas dll, selain pulpen, pensil dan karet penghapus
Secara khusus dengan sistem 1 ruang ujian di tempati oleh peserta didik kelas X,XI dan XII ternyata peserta didik dapat diminimalisasi untuk curang sebab hal paling hakiki dari hidup yaitu malu dieksploitasi keluar dari diri mereka karena kalau kakak kelas ketahuan adik kelas curang pasti malu atau adik ketahuan kakak juga pasti malu.
Budaya malu ini, dirasa efektif dilaksanakan di sekolah kami karena dengan jumlah peserta didik 265 orang dan semua wajib tinggal di asrama membuat mereka sangat saling mengenal dan dipermalukan menjadi hal yang sangat dihindari karena pasti yang bersangkutan akan kehilangan pamor.
Bagaimana menjaga pamor dan budaya malu sangat perlu ditekankan oleh kita para pelaku pendidikan kepada generasi penerus kita agar negeri ini sesudah kita akan semakin Jaya dan Sejahtera, Adil dan Makmur serta bebas KORUPTOR. Amin
MENGENAL BEBERAPA METODE MENGAJAR UNTUK MEWUJUDKAN SISTEM PAIKEM
Dalam buku “ The Everyday Genius “ karangan Peter Kline, sebagaimana dikutip oleh
Dryden dan Vos dalam bukunya “ The Learning Revolution “ dinyatakan bahwa “ Learning is
most effective when it ‘s Fun “. Istilah menyenangkan berarti seluruh komponen fisik dan non
fisik kita bebas dari tekanan. Istilah menyenangkan berarti kita berada dalam keadaan yang amat
rileks, tidak ada sama sekali ketegangan yang mengancam pada sudut-sudut terkecil dalam diri
fisik dan non fisik kita. Istilah menyenangkan juga berarti diri kita berada dalam keadaan yang
benar-benar lepas dan bebas. Sehingga suasana santai dan menyenangkan ini merupakan suasana
yang kondusif untuk terjadinya interaksi antar peserta didik , maupun antara peserta didik
dengan lingkungannya. Proses pembelajaran yang demikian itulah yang kemudian di Indonesia
dikembangkan menjadi pembelajaran yang kita kenal dengan istilah “ Pakem ” yang merupakan
singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan atau ada yang menyebut
dengan istilah “ Paikem “ yaitu Pembelajaran Aktif, Inofatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan.
Untuk dapat menghasilkan sistem pembelajaran yang aktif, inofatif, kreatif, efektif
maupun yang menyenangkan tersebut alangkah baiknya kalau kita mengenal lebih jauh tentang
beberapa metode mengajar yang ada, diantaranya yaitu :
1. Metode Ceramah.
Metode ini dalam menyampaikan materi kepada peserta didik dilaksanakan secara lisan,
berfungsi untuk menghemat waktu, biaya dan peralatan. Kelemahan metode ceramah yaitu
peran serta peserta didik sangat rendah. Oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil yang
optimal disarankan apabila menggunakan metode ini hendaknya ditunjang dengan
penggunaan media yang baik, seperti peta konsep, LCD-media power point, gambar , OHP,
Internet dan lainnya. Juga disarankan disisipi dengan metode-metode lain seperti tanya
jawab, pemberian tugas atau yang lainnya.
2. Metode Demonstrasi.
Demontrasi merupakan metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta didik dengan
menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi
merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu demonstrasi dapat dibagi
menjadi dua tujuan yaitu demonstrasi proses yang digunakan untuk memahami langkah
demi langkah dan demonstrasi hasil yang digunakan untuk memperlihatkan atau
memperagakan hasil dari sebuah proses. Biasanya setelah demonstrasi akan dilanjutkan
praktek oleh peserta sendiri. Dan sebagai hasilnya peserta akan mendapatkan pengalaman
belajar langsung setelah melihat , melakukan, dan merasakan sendiri. Kelemahan metode ini
yaitu memerlukan banyak waktu.
3. Metode Tanya jawab.
Metode ini digunakan untuk mengaktifkan siswa dan untuk mengukur keberhasilan siswa
dalam menyerap materi. Kelemahan metode ini, yang aktif hanya siswa tertentu yang bisa
menjawab atau yang berani bertanya.Sedangkan yang lain cenderung tidak memperhatikan
dan masa bodoh.
4. Metode Diskusi.
Metode diskusi digunakan untuk menumbuhkan interaksi antar siswa maupun antara siswa
dengan guru. Metode ini juga digunakan untuk memberikan pengalaman kepada siswa agar
terbiasa berbicara diforum, mendidik siswa agar dapat menghargai pendapat orang lain.
Metode diskusi ada yang membagi menjadi dua yaitu diskusi kelompok dan diskusi kelas.
Pada prinsipnya kedua metode itu hampir sama yaitu bertujuan untuk mengembangkan
kesamaan pendapat atau kesepakatan atau mencari rumusan terbaik mengenai suatu
persoalan. Setelah diskusi kelompok biasanya diteruskan dengan diskusi pleno ( kelas )
yang merupakan pemaparan dari hasil yang dicapai dalam diskusi kelompok. Kelemahan
metode ini banyak waktu yang tersita, siswa yang tidak terbiasa berbicara di muka umum
akan bersifat apatis.
5. Metode Simulasi.
Metode ini menampilkan simbol-simbol, atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian,
atau benda yang sebenarnya, siswa dapat melakukan seperti keadaan sebenarnya, tetapi
bukan proses, kejadian atau benda yang sebenarnya.
Pada intinya metode ini memindahkan situasi yang nyata kedalam kegiatan atau ruang
belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek dalam situasi yang sebenarnya,
misalnya seorang siswa sekolah penerbangan sebelum praktek penerbangan akan
mengadakan simulasi penerbangan yang dibuat seperti dalam situasi yang sebenarnya (
replika kenyataan )
6. Metode Brainstorming .
Yaitu metode curah (urun) pendapat dari berbagai siswa untuk menemukan alternatif
jawaban dari suatu masalah, metode ini dapat digunakan untuk menimbulkan stimulus
kepada siswa agar mengeluarkan pendapatnya . Berbeda dengan metode diskusi di mana
gagasan seseorang dapat ditanggapi, didukung, dilengkapi, dikurangi atau disepakati, dalam
metode curah pendapat , gagasan orang lain tidak untuk ditanggapi . Tujuan metode curah
pendapat yaitu untuk membuat kompilasi ( kumpulan ) informasi, pengalaman peserta dan
hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman atau peta gagasan untuk
menjadi bahan pembelajaran bersama.
7. Metode Studi Kasus
Metode ini difokuskan pada upaya mencari alternatif jawaban dari suatu kejadian, masalah,
atau situasi tertentu, kelemahannya metode ini yaitu menyita banyak waktu.
8. Metode Bermain Peran ( Role Playing )
Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk “ menghadirkan “ peran-peran
yang ada dalam dunia nyata kedalam suatu “ pertunjukan peran”
di dalam kelas yang kemudian dijadikan bahan refleksi agar peserta memberikan
penilaian, kelemahan metode ini berhubungan dengan masalah waktu yang banyak tersita.
9. Metode Tutor Sebaya
Yaitu pemberian bimbingan dari siswa yang mampu menguasai pelajaran dengan baik dan
cepat kepada siswa yang belum mampu menguasai materi dengan baik, metode ini
sebenarnya cukup efektif tetapi tidak bisa digunakan secara terus menerus karena
dikawatirkan akan mengganggu bagi yang mempunyai perkembangan lebih cepat.
10. Metode Praktek Lapangan
Metode praktek lapangan bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan peserta
dalam mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya. Kegiatan ini
biasanya dilakukan dilapangan atau tempat kerja maupun di masyarakat. Keunggulan metode
ini adalah pengalaman nyata yang diperoleh dapat langsung dirasakan oleh peserta.
Sehingga dapat memacu peserta untuk mengembangkan kemampuannya. Sifat dari metode
praktek lapangan ini yaitu mengembangkan ketrampilan dari peserta didik.
Dan beberapa metode yang lain yang tentunya masih banyak.
Demikianlah sebagian metode pengajaran yang tentunya perlu kita ketahui. Pada
prinsipnya setiap metode pengajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita
tinggal memilih yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelompok siswa yang kita ajar, yang
tentunya dengan mempertimbangkan materi apa yang kita pelajari, dan yang tidak kalah penting
juga mempertimbangkan mengenai masalah pembagian waktu yang menjadi target kurikulum .
Dalam Dinamika Kelompok proses pembelajarannya disarankan menggunakan daur
belajar melalui pengalaman ( Experiential Learning Cyrcle ), sehingga apabila kita mempelajari
sesuatu dapat langsung mempraktikkannya ( learning by doing ). Khong Hu Chu pernah
mengatakan yang intinya bahwa efektifitas hasil pembelajaran tinggi, apabila subyek didik
langsung mengerjakan dan langsung mengalami. Saya kerjakan dan saya mengerti. Atau dengan
kata lain yang lebih populer yaitu If You hear you forget, If You see you remember and If
You do you understand.
Pada akhirnya ditangan gurulah baik buruknya sistem pendidikan yang ada di suatu
Negara . Mudah-mudahan saja di negeri yang indah ini masih ada sisa-sisa idealisme ataupun
juga keikhlasan, sehingga dunia pendidikan yang menjadi ujung tombak kemajuan suatu negara,
tidak akan terkena abrasi dari imbas kemajuan jaman yang memang menekankan pada unsur
materi, mudah-mudahan guru tetap merupakan profesi mulia dan diminati, amien.(seger, 2010)
Penulis : Sugiono, S.Pd
Guru Sejarah SMA Negeri I Geger Kab. Madiun
Dryden dan Vos dalam bukunya “ The Learning Revolution “ dinyatakan bahwa “ Learning is
most effective when it ‘s Fun “. Istilah menyenangkan berarti seluruh komponen fisik dan non
fisik kita bebas dari tekanan. Istilah menyenangkan berarti kita berada dalam keadaan yang amat
rileks, tidak ada sama sekali ketegangan yang mengancam pada sudut-sudut terkecil dalam diri
fisik dan non fisik kita. Istilah menyenangkan juga berarti diri kita berada dalam keadaan yang
benar-benar lepas dan bebas. Sehingga suasana santai dan menyenangkan ini merupakan suasana
yang kondusif untuk terjadinya interaksi antar peserta didik , maupun antara peserta didik
dengan lingkungannya. Proses pembelajaran yang demikian itulah yang kemudian di Indonesia
dikembangkan menjadi pembelajaran yang kita kenal dengan istilah “ Pakem ” yang merupakan
singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan atau ada yang menyebut
dengan istilah “ Paikem “ yaitu Pembelajaran Aktif, Inofatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan.
Untuk dapat menghasilkan sistem pembelajaran yang aktif, inofatif, kreatif, efektif
maupun yang menyenangkan tersebut alangkah baiknya kalau kita mengenal lebih jauh tentang
beberapa metode mengajar yang ada, diantaranya yaitu :
1. Metode Ceramah.
Metode ini dalam menyampaikan materi kepada peserta didik dilaksanakan secara lisan,
berfungsi untuk menghemat waktu, biaya dan peralatan. Kelemahan metode ceramah yaitu
peran serta peserta didik sangat rendah. Oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil yang
optimal disarankan apabila menggunakan metode ini hendaknya ditunjang dengan
penggunaan media yang baik, seperti peta konsep, LCD-media power point, gambar , OHP,
Internet dan lainnya. Juga disarankan disisipi dengan metode-metode lain seperti tanya
jawab, pemberian tugas atau yang lainnya.
2. Metode Demonstrasi.
Demontrasi merupakan metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta didik dengan
menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi
merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu demonstrasi dapat dibagi
menjadi dua tujuan yaitu demonstrasi proses yang digunakan untuk memahami langkah
demi langkah dan demonstrasi hasil yang digunakan untuk memperlihatkan atau
memperagakan hasil dari sebuah proses. Biasanya setelah demonstrasi akan dilanjutkan
praktek oleh peserta sendiri. Dan sebagai hasilnya peserta akan mendapatkan pengalaman
belajar langsung setelah melihat , melakukan, dan merasakan sendiri. Kelemahan metode ini
yaitu memerlukan banyak waktu.
3. Metode Tanya jawab.
Metode ini digunakan untuk mengaktifkan siswa dan untuk mengukur keberhasilan siswa
dalam menyerap materi. Kelemahan metode ini, yang aktif hanya siswa tertentu yang bisa
menjawab atau yang berani bertanya.Sedangkan yang lain cenderung tidak memperhatikan
dan masa bodoh.
4. Metode Diskusi.
Metode diskusi digunakan untuk menumbuhkan interaksi antar siswa maupun antara siswa
dengan guru. Metode ini juga digunakan untuk memberikan pengalaman kepada siswa agar
terbiasa berbicara diforum, mendidik siswa agar dapat menghargai pendapat orang lain.
Metode diskusi ada yang membagi menjadi dua yaitu diskusi kelompok dan diskusi kelas.
Pada prinsipnya kedua metode itu hampir sama yaitu bertujuan untuk mengembangkan
kesamaan pendapat atau kesepakatan atau mencari rumusan terbaik mengenai suatu
persoalan. Setelah diskusi kelompok biasanya diteruskan dengan diskusi pleno ( kelas )
yang merupakan pemaparan dari hasil yang dicapai dalam diskusi kelompok. Kelemahan
metode ini banyak waktu yang tersita, siswa yang tidak terbiasa berbicara di muka umum
akan bersifat apatis.
5. Metode Simulasi.
Metode ini menampilkan simbol-simbol, atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian,
atau benda yang sebenarnya, siswa dapat melakukan seperti keadaan sebenarnya, tetapi
bukan proses, kejadian atau benda yang sebenarnya.
Pada intinya metode ini memindahkan situasi yang nyata kedalam kegiatan atau ruang
belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek dalam situasi yang sebenarnya,
misalnya seorang siswa sekolah penerbangan sebelum praktek penerbangan akan
mengadakan simulasi penerbangan yang dibuat seperti dalam situasi yang sebenarnya (
replika kenyataan )
6. Metode Brainstorming .
Yaitu metode curah (urun) pendapat dari berbagai siswa untuk menemukan alternatif
jawaban dari suatu masalah, metode ini dapat digunakan untuk menimbulkan stimulus
kepada siswa agar mengeluarkan pendapatnya . Berbeda dengan metode diskusi di mana
gagasan seseorang dapat ditanggapi, didukung, dilengkapi, dikurangi atau disepakati, dalam
metode curah pendapat , gagasan orang lain tidak untuk ditanggapi . Tujuan metode curah
pendapat yaitu untuk membuat kompilasi ( kumpulan ) informasi, pengalaman peserta dan
hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman atau peta gagasan untuk
menjadi bahan pembelajaran bersama.
7. Metode Studi Kasus
Metode ini difokuskan pada upaya mencari alternatif jawaban dari suatu kejadian, masalah,
atau situasi tertentu, kelemahannya metode ini yaitu menyita banyak waktu.
8. Metode Bermain Peran ( Role Playing )
Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk “ menghadirkan “ peran-peran
yang ada dalam dunia nyata kedalam suatu “ pertunjukan peran”
di dalam kelas yang kemudian dijadikan bahan refleksi agar peserta memberikan
penilaian, kelemahan metode ini berhubungan dengan masalah waktu yang banyak tersita.
9. Metode Tutor Sebaya
Yaitu pemberian bimbingan dari siswa yang mampu menguasai pelajaran dengan baik dan
cepat kepada siswa yang belum mampu menguasai materi dengan baik, metode ini
sebenarnya cukup efektif tetapi tidak bisa digunakan secara terus menerus karena
dikawatirkan akan mengganggu bagi yang mempunyai perkembangan lebih cepat.
10. Metode Praktek Lapangan
Metode praktek lapangan bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan peserta
dalam mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya. Kegiatan ini
biasanya dilakukan dilapangan atau tempat kerja maupun di masyarakat. Keunggulan metode
ini adalah pengalaman nyata yang diperoleh dapat langsung dirasakan oleh peserta.
Sehingga dapat memacu peserta untuk mengembangkan kemampuannya. Sifat dari metode
praktek lapangan ini yaitu mengembangkan ketrampilan dari peserta didik.
Dan beberapa metode yang lain yang tentunya masih banyak.
Demikianlah sebagian metode pengajaran yang tentunya perlu kita ketahui. Pada
prinsipnya setiap metode pengajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita
tinggal memilih yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelompok siswa yang kita ajar, yang
tentunya dengan mempertimbangkan materi apa yang kita pelajari, dan yang tidak kalah penting
juga mempertimbangkan mengenai masalah pembagian waktu yang menjadi target kurikulum .
Dalam Dinamika Kelompok proses pembelajarannya disarankan menggunakan daur
belajar melalui pengalaman ( Experiential Learning Cyrcle ), sehingga apabila kita mempelajari
sesuatu dapat langsung mempraktikkannya ( learning by doing ). Khong Hu Chu pernah
mengatakan yang intinya bahwa efektifitas hasil pembelajaran tinggi, apabila subyek didik
langsung mengerjakan dan langsung mengalami. Saya kerjakan dan saya mengerti. Atau dengan
kata lain yang lebih populer yaitu If You hear you forget, If You see you remember and If
You do you understand.
Pada akhirnya ditangan gurulah baik buruknya sistem pendidikan yang ada di suatu
Negara . Mudah-mudahan saja di negeri yang indah ini masih ada sisa-sisa idealisme ataupun
juga keikhlasan, sehingga dunia pendidikan yang menjadi ujung tombak kemajuan suatu negara,
tidak akan terkena abrasi dari imbas kemajuan jaman yang memang menekankan pada unsur
materi, mudah-mudahan guru tetap merupakan profesi mulia dan diminati, amien.(seger, 2010)
Penulis : Sugiono, S.Pd
Guru Sejarah SMA Negeri I Geger Kab. Madiun
Langganan:
Postingan (Atom)